Bisakah Anda membayangkan menjadi karyawan di suatu perusahaan, tetapi setelah sebulan bekerja ternyata Anda tidak dibayar? Atau mungkin, Anda berusaha mengerjakan tugas-tugas yang sulit agar bisa mendapat kualifikasi untuk naik pangkat, tetapi ternyata Anda tak kunjung naik pangkat padahal sudah dijanjikan? Anda pasti kesal dan ingin berhenti, karena tidak ada lagi yang memberi Anda motivasi untuk terus bekerja. Jadi, bisa dibilang bahwa motivasi itu sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Anda sering mendengar kata motivasi, tetapi bisakah Anda menjelaskan artinya?
Secara umum, motivasi adalah istilah untuk dorongan yang membuat kita mau melakukan sesuatu. Tanpa motivasi, kita tidak akan bersemangat untuk melakukan suatu pekerjaan (kalaupun tetap harus dikerjakan, kita pasti akan merasa tak bersemangat dan setengah hati). Jadi, motivasi sangat penting jika Anda mau sukses. Pertanyaannya, motivasi itu didapat dari mana?
Motivasi Internal dan Eksternal
Yang namanya motivasi untuk setiap orang bisa bermacam-macam, tetapi biasanya secara garis besar ada dua macam, yaitu motivasi internal dan eksternal. Kalau dibuat contoh, ilustrasinya sebagai berikut:
Upi, 29 tahun, berusaha keras menabung dan mengumpulkan modal supaya ia bisa berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan dan memulai usaha jual busana muslim yang sudah ia impikan sejak lama. Saat-saat pertama memulai usaha, Upi mengalami kesulitan karena banyaknya persaingan sampai harus berhutang segala, tetapi Upi tetap maju terus. Ini karena motivasi Upi ada dua:
- Motivasi eksternal: ingin mendapat penghasilan yang lebih besar daripada menjadi karyawan seperti yang dilakoninya saat ini.
- Motivasi internal: ingin menjadi seorang pengusaha yang bisa mandiri dan bekerja tanpa didikte.
Kalau dilihat-lihat, kedua motivasi Upi ini berbeda. Motivasi eksternal berasal dari tuntutan karena kebutuhan akan uang, sedangkan motivasi internal adalah keinginan pribadi Upi untuk menjadi pengusaha yang mandiri. Kedua motivasi ini sama pentingnya, agar Upi bisa terus maju dan berjuang untuk meraih cita-citanya.
Akan tetapi, walapun keduanya penting, tetap ada perbedaannya. Motivasi internal agak lebih kuat perannya daripada motivasi eksternal. Kalau Upi membutuhkan uang yang banyak, dia bisa saja mencari pekerjaan di perusahaan yang menawarkan gaji ekstra, bukan? Tetapi rupanya ada hal lain yang mendorong Upi untuk membuka usaha (yang notabene tidak mudah), yaitu keinginan pribadi untuk menjadi pengusaha mandiri.
Yuk, Tumbuhkan Motivasi Internal!
Apakah Anda ingin punya motivasi juga untuk melakukan sesuatu? Cobalah memulai sesuatu dengan berpijak pada hal yang Anda minati; misalnya, jika ingin membuka usaha, pilih bidang usaha yang memang Anda sukai, bukan ikut-ikutan orang. Usaha yang ikut-ikutan biasanya membuat orang tidak cukup punya motivasi internal untuk berhasil.
Dengan memupuk motivasi internal, Anda akan selalu punya ‘patokan’ untuk berusaha walaupun hambatan di depan sangat banyak.
Leave a Reply