Kripik Pedas Banget

Sengaja gw kasih judul kripik pedas banget, karena memang kripik yang banyak dijual sekarang bukan hanya pedas, tapi sudah melewati batas normal dari rasa pedas itu sendiri, maka sangat bisa kalau disebut kripik pedas banget.

Bukan soal rasa kripik yang mau gw obrolin sekarang, atau juga bukan soal seberapa banyak cabai yang dipakai, apalagi soal jenis singkong yang dipakai, dan gw juga nggak akan menyebut satupun merk disini, kecuali ada yang mau sponsorin :p.

Gw mau share tentang strategi pemasaran mereka menurut pengamatan gw.

1.  Rasa Pedasnya Lebay

Hal pertama yang membuat kripik pedas banget menjadi booming adalah karena keunikannya yang luar biasa. Kripik pedas sudah ada dari dulu dan dimana-mana sudah banyak yang jual, tapi karena rasa pedasnya lebay, orang jadi penasaran. Rasa pedas itu menjadi word of mouth atau menjadi omongan banyak orang karena sangat menarik.

2. Kegaduhan di Social Media

Menurut buku yang pernah gw baca, ekonomi timbul karena adanya scarcity atau kelangkaan. Nah, karena kebanyakan kripik itu nggak dijual bebas di toko-toko dan hanya dijual melalui agen/distributor yang posisinya sering berpindah, maka diawal-awal kemunculannya setiap ada orang yang mendapatkan kripik pedas itu merasa bangga dan akhirnya upload foto mereka bersama kripik pedasnya ke social media.

Kegaduhan di social media juga dibuat oleh akun dari penjual kripik tersebut, mereka update dimana posisi mereka jualan yang seringkali berbeda setiap harinya, sehingga pembeli akan merasa penasaran dan setiap mengikuti update dari penjual kripik.

3. Harga dan Kemasan

Harga yang lebih mahal dari kripik biasa membuat orang menjadi penasaran, “Bukannya harga kripik biasanya seribu aja?”. Selain karena harga, kemasan yang terkesan “ekslusif” dari kripik pedas biasa adalah salah satu yang membuat orang lain jadi penasaran, banyak orang jadi bertanya “apa sih bedanya?”

Semoga sharing gw kali bisa manfaat buat yang sudah baca, gw tunggu pendapatnya di kolom komentar ya 😀