Pernahkah Anda diejek gara-gara Anda mendapat inspirasi dari cerita motivasi figur yang dianggap punya reputasi negatif oleh banyak orang? Misalnya, jika Anda menggemari Ray Kroc si pelopor waralaba McDonald’s, misalnya, Anda mungkin disebut sebagai pemuja kapitalis atau pendukung perusahaan yang banyak terjebak tuntutan kasus soal kualitas makanannya. Padahal, Anda menggemari Ray Kroc karena ia memiliki visi yang sangat maju ketika mendirikan McDonald’s dan juga sangat pemberani, karena idenya tentang restoran hamburger untuk keluarga di masanya masih tak umum.
Atau mungkin, Anda diejek karena mengidolakan Tukul yang acara show-nya sering mengundang kontroversi dan kerap dibilang tidak lucu lagi, padahal Tukul adalah contoh sempurna pelawak yang sukses dengan memulai dari bawah, dan kini Tukul bahkan sudah punya dua macam usaha sendiri.
Anda mungkin berpikir, “wah, sulit juga ya memberitahu orang kalau kita mengagumi cerita motivasi orang lain? Apalagi kalau orang itu pernah melakukan kesalahan atau hal buruk sehingga reputasinya jadi tercemar. Padahal, prestasinya sangat bagus.” Nah, di sinilah trik motivasi berlaku: kalau Anda mengagumi seseorang karena suatu sifat baiknya, ambillah sifat baik itu dan buanglah yang buruk!
Cerita Motivasi, Sumber Inspirasi
Yang namanya cerita motivasi biasanya selalu diambil dari orang yang memiliki prestasi, tidak mungkin dari orang yang tak pernah melakukan sesuatu yang hebat atau berkesan. Itulah sebabnya kisah-kisah sukses orang-orang terkenal biasanya sering dikutip untuk dijadikan sumber motivasi, dan sering dicontek oleh para motivator untuk memberi semangat para audiensnya. Intinya, kalau mereka yang dulunya mungkin lebih susah dari Anda saja bisa, apalagi Anda?
Susahnya adalah kalau Anda, atau orang lain yang kenal Anda, mengetahui bahwa tokoh terkenal yang Anda jadikan inspirasi itu tidak se ‘ideal’ yang Anda kira sebelumnya. Contoh, kisah terkenal yang beredar adalah Bill Gates (pendiri Microsoft) drop out dari kampusnya dan memilih mengembangkan Microsoft, namun kenyataannya, Bill Gates berasal dari keluarga yang kaya yang bisa kapan saja menyekolahkannya lagi ke Harvard (kampus tempat Bill Gates drop out) jika Microsoft tidak berhasil. Jadi, Bill Gates sebenarnya tidak susah-susah betul, ‘kan?
Tetapi, Anda juga harus ingat bahwa Microsoft bisa berkembang sampai saat ini bukan hanya karena faktor uang orang tua. Bill Gates adalah orang yang tidak hanya pintar, tetapi juga rajin dan sangat inovatif. Jika ia tak bekerja keras, tentu saja Microsoft tak akan sukses. Jadi, pelajaran dari cerita motivasi ini adalah: Anda boleh saja lahir di keluarga kaya, tetapi tanpa ketekunan dan usaha, tetap saja Anda tidak akan sukses.
Jadi, kalau Anda menemukan cerita motivasi orang yang Anda kagumi, tidak peduli siapapun dia, tidak masalah! Selama Anda bisa mengambil sisi-sisi baik dan membuang sisi-sisi buruknya, Anda pasti akan dengan mudah terinspirasi oleh figur tersebut.
Leave a Reply